Situs Berita Kesehatan Terupdate

Infinity Wellness NM

Tag: Stroke

Kasus Stroke Usia Muda Meningkat di Indonesia, Dokter Ungkap Alasannya

Kasus Stroke Usia Muda Meningkat di Indonesia, Dokter Ungkap Alasannya

Selama ini, stroke lebih sering dikaitkan dengan orang lanjut usia. Tapi kenyataannya sekarang sudah berbeda. Di Indonesia, tren kasus stroke justru makin banyak terjadi pada usia muda, bahkan di bawah 40 tahun. Fakta ini bikin banyak orang terkejut, karena stroke sering dianggap penyakit “orang tua”.

Menurut sejumlah laporan medis, tren ini mulai terlihat signifikan dalam 5–10 tahun terakhir. Rumah sakit besar di kota-kota besar pun mengakui makin sering menangani pasien stroke muda. Angkanya terus naik, dan ini jadi alarm keras bagi generasi produktif.

Gaya Hidup Tak Sehat Penyebab Kasus Stroke Usia Muda

Dokter spesialis saraf menyebut bahwa salah satu penyebab terbesar dari meningkatnya kasus stroke di usia muda adalah gaya hidup modern yang tidak sehat. Kebiasaan makan cepat saji, konsumsi tinggi gula dan lemak, kurang gerak, serta stres berat jadi pemicu utama.

Di tengah tuntutan kerja dan gaya hidup instan, anak muda sekarang cenderung abai soal kesehatan. Banyak yang melewatkan sarapan, jarang olahraga, atau bahkan sering begadang. Nah, semua itu memperbesar risiko tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes tiga faktor utama penyebab stroke.

“Banyak pasien muda kami datang dengan riwayat hipertensi atau kolesterol tinggi yang nggak terkontrol, tapi mereka baru tahu setelah kena stroke,” ujar dr. Rian, spesialis saraf di salah satu rumah sakit swasta Jakarta.

Kurangnya Pemeriksaan Dini dan Edukasi Kesehatan

Satu hal yang juga jadi sorotan adalah rendahnya kesadaran untuk memeriksakan kesehatan secara rutin. Banyak orang muda merasa tubuh mereka masih “kuat-kuat aja”, padahal tanpa sadar kondisi pembuluh darah mereka sudah bermasalah.

Pemeriksaan tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol sering diabaikan, padahal ini kunci deteksi dini stroke. Apalagi jika ada riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau stroke, risiko bisa meningkat dua kali lipat.

Baca Juga:
Stres Menyebabkan Stroke, Simak Disini Berbagai Gejala Awalnya!

Sayangnya, edukasi soal stroke masih minim di kalangan anak muda. Banyak yang belum tahu bahwa stroke bisa datang tiba-tiba, tanpa gejala awal yang jelas. Bahkan gejalanya sering dianggap sepele, seperti tangan kesemutan, bicara sedikit pelat, atau pusing sesaat.

Rokok dan Alkohol, Dua Musuh Utama Pembuluh Darah

Bukan rahasia lagi kalau merokok dan konsumsi alkohol memperbesar risiko stroke. Dan dua kebiasaan ini masih sering dianggap ‘gaya hidup wajar’ di kalangan muda. Nikotin dan zat-zat berbahaya dalam rokok bisa merusak dinding pembuluh darah, memicu penyempitan, dan pada akhirnya membuat otak kekurangan pasokan darah.

Konsumsi alkohol juga bisa menyebabkan gangguan irama jantung (fibrilasi atrium), yang bisa memicu terbentuknya gumpalan darah dan menyumbat aliran darah ke otak.

“Stroke bukan cuma penyakit orang tua. Kalau gaya hidup nggak dijaga, anak muda pun bisa kena. Sekarang makin banyak pasien kami yang masih aktif bekerja atau bahkan belum menikah,” tambah dr. Rian.

Teknologi Digital dan Efek Stres Psikologis

Kehidupan serba digital ternyata juga memberi efek samping tersendiri. Terlalu lama menatap layar, kurang tidur, hingga stres berlebihan karena pekerjaan atau media sosial dapat meningkatkan tekanan darah dan memperparah kondisi tubuh.

Stres kronis bisa memicu pelepasan hormon kortisol berlebih, yang memengaruhi kerja jantung dan sistem pembuluh darah. Kombinasi stres dan gaya hidup buruk adalah bom waktu bagi tubuh, khususnya otak.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Meningkatnya stroke pada usia muda jadi pengingat penting untuk mulai lebih peduli terhadap kesehatan sejak dini. Mengatur pola makan, rutin olahraga, tidur cukup, serta memeriksakan diri secara berkala adalah langkah awal yang wajib dilakukan siapa pun.

Stroke tidak mengenal usia. Jangan tunggu sampai tubuh memberi sinyal bahaya. Mulai hidup sehat sekarang sebelum terlambat.

Stres Menyebabkan Stroke, Simak Disini Berbagai Gejala Awalnya!

Stres Menyebabkan Stroke, Simak Disini Berbagai Gejala Awalnya!

infinitywellnessnm.com – Kita sering menganggap stres sebagai hal biasa dalam kehidupan sehari-hari. Tapi siapa sangka, kalau stres yang berkepanjangan bisa memicu penyakit serius, salah satunya adalah stroke. Banyak orang yang nggak sadar bahwa tekanan mental yang berlebihan bisa berdampak langsung ke kondisi fisik tubuh. Faktanya, stres bisa meningkatkan tekanan darah, detak jantung, bahkan membuat pembuluh darah jadi lebih sempit. Dan ini adalah kombinasi yang sangat berisiko untuk serangan stroke. Jadi, bukan cuma masalah perasaan, stres menyebabkan stroke dan bisa bikin nyawa terancam kalau tidak ditangani dengan benar.

Faktor Yang Membuat Stres Menyebabkan Stroke

Sebelum bicara soal gejala awal, penting banget untuk tahu dulu apa itu stroke. Stroke adalah kondisi darurat medis yang terjadi saat suplai darah ke otak terganggu, baik karena sumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa suplai darah yang cukup, sel-sel otak bisa mati dalam hitungan menit.

Kalau sudah sampai tahap ini, dampaknya bisa permanen: kelumpuhan, kesulitan bicara, hingga kehilangan ingatan. Makanya, penting banget mengenali tanda-tanda awal stroke sebelum terlambat.

Hubungan Antara Stres dan Stroke

Kok bisa stres memicu stroke? Sebenarnya penjelasannya cukup logis. Saat kita stres, tubuh kita memproduksi hormon seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini bikin tekanan darah naik dan bisa mengganggu sistem kardiovaskular.

Selain itu, orang yang stres berat cenderung punya gaya hidup yang kurang sehat. Misalnya, makan sembarangan, merokok, kurang tidur, atau malah jadi lebih sering mengonsumsi alkohol. Semua itu makin memperbesar risiko terkena stroke.

Gejala Awal Stroke yang Sering Diabaikan

Berikut ini beberapa gejala awal stroke yang sering muncul tapi kadang nggak disadari:

1. Wajah Terlihat Menurun Sebelah

Kalau kamu merasa salah satu sisi wajah tiba-tiba terasa lemah atau terlihat turun saat tersenyum, itu bisa jadi gejala stroke ringan.

2. Tangan atau Kaki Terasa Lemah atau Mati Rasa

Biasanya terjadi di satu sisi tubuh. Misalnya, tangan kiri tiba-tiba lemas atau susah digerakkan. Ini perlu segera diperiksa.

3. Sulit Berbicara

Kalau kamu atau orang di sekitar mulai ngomong pelo, nggak nyambung, atau kesulitan mengucapkan kata-kata yang jelas, itu tanda bahaya.

4. Penglihatan Terganggu

Pandangan bisa jadi buram, ganda, atau bahkan kehilangan penglihatan di salah satu mata.

5. Pusing Mendadak dan Kehilangan Keseimbangan

Kalau tiba-tiba pusing berat, susah berjalan, atau merasa kehilangan keseimbangan tanpa sebab jelas, jangan dianggap sepele.

Kapan Harus Waspada?

Gejala-gejala di atas kadang muncul sebentar lalu hilang. Tapi jangan salah, itu bisa jadi TIA (Transient Ischemic Attack) atau “stroke mini” yang jadi peringatan serius kalau stroke sebenarnya bisa terjadi dalam waktu dekat.

Kalau kamu mengalami satu atau lebih gejala di atas, apalagi kalau punya riwayat hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi, jangan tunda untuk periksa ke dokter. Lebih cepat ditangani, lebih besar peluang untuk pulih tanpa dampak jangka panjang.

Cara Mencegah Stroke yang Disebabkan oleh Stres

Kabar baiknya, stroke bisa dicegah, terutama kalau pemicunya adalah stres. Beberapa cara sederhana tapi efektif antara lain:

  • Kelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau sekadar jalan santai.

  • Tidur cukup, idealnya 7–8 jam setiap malam.

  • Olahraga rutin minimal 30 menit per hari, 3–5 kali seminggu.

  • Jaga pola makan, kurangi makanan tinggi lemak jenuh, garam, dan gula.

  • Hindari rokok dan alkohol karena dua hal ini sangat berkaitan erat dengan risiko stroke.

  • Jangan sungkan cari bantuan kalau kamu merasa mentalmu sedang drop. Konsultasi ke psikolog atau support group bisa sangat membantu.

Dengarkan Sinyal dari Tubuh

Tubuh kita sebenarnya selalu memberi sinyal kalau ada yang nggak beres. Sayangnya, sering kali kita terlalu sibuk atau mengabaikan tanda-tanda tersebut. Stres memang nggak bisa dihindari 100%, tapi kita bisa belajar untuk mengelolanya. Jangan sampai tekanan mental bikin kita kehilangan kesehatan yang berharga.

Powered by WordPress & Theme by Anders Norén